Warung Bebas

Jumat, 10 Agustus 2012

Obat Tradisional Batuk

Air perasan jeruk nipis ditambah kecap merupakan resep herbal yang menjadi andalan banyak orang untuk mengatasi batuk.
Sebenarnya apa kandungan berkhasiat dari jeruk nipis sehingga mampu mengatasi batuk?

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung minyak astiri dan zat-zat yang mampu mengendalikan otot-otot di pernapasan
sehingga batuk menjadi reda. Menurut Prof dr Sumali Wiryowidagdo, ahli herbal, jeruk nipis banyak dipakai sebagai
komponen obat herbal karena pada zaman dahulu tanaman jeruk nipis banyak ditemukan di halaman rumah.

Selain sebagai obat batuk, buah jeruk nipis juga berkhasiat sebagai obat penurun panas, obat sembelit, jerawat, mencegah
rambut rontok, menambah nafsu makan, mengatasi suara serak, dan masih banyak lagi.

Mengenai penambahan kecap pada air jeruk nipis, menurut Prof Sumali, hal itu dimaksudkan untuk mengurangi keasaman
air jeruk. "Pada dasarnya kecap tidak berkhasiat untuk mengobati batuk, sifatnya hanya sebagai sediaan saja agar air jeruk
nipis bisa dikonsumsi," katanya dalam acara pengenalan teknologi ekstraki herbal terkini yang diadakan oleh PT Deltomed
Laboratories di Jakarta, Kamis (16/5).

Selain kecap, sebenarnya banyak sediaan lain yang bisa dipakai bersama dengan jeruk nipis, misalnya air gula, madu, atau
kapur sirih. "Tambahan ini bisa dipakai agar rasanya tidak terlalu asam. Penggunaannya juga tidak akan mengurangi khasiat
jeruk nipis," papar dosen dari Pusat Studi Obat Bahan Alam Departemen Farmasi Universitas Indonesia ini.

demikian artikel Obat Tradisional Batuk semoga bermanfaat
sumber : http://blog.unsri.ac.id/

posting menarik lainnya :
Aug 03, 2012
Khasiat Cabe, INDONESIA DALAM TULISAN, Khasiat Cabe.
Aug 03, 2012
macam-macam Khasiat Tanaman Herbal, INDONESIA DALAM TULISAN, macam-macam Khasiat Tanaman Herbal.
Jul 24, 2012
KHASIAT DAUN KEMANGI atau MANFAAT DAUN KEMANGI baik untuk kesehatan ataupun untuk kecantikan diantara sahabat mungkin masih banyak yang belum tau, Padahal DAUN KEMANGI itu menyimpan banyak sekali ...
Aug 06, 2012
Khasiat Kelapa Muda atau Manfaat Kelapa Muda sebenarnya banyak sekali terutama untuk kesehatan dalam postingan kali ini saya aka share Khasiat Kelapa Muda atau Manfaat Kelapa Muda pastinya sahabat sangat ingin ...


Sejarah Batik

Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.


Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.



Perkembangan Batik di Indonesia

Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.



Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.

Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.



Batik Pekalongan

Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju.

Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah - daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.

Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.

Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.


Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik.

Sehubungan dengan itu beberapa jenis motif batik hasil pengaruh dari berbagai negara tersebut kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Adapun motifnya antara lain batik Jlamprang diilhami dari Negeri India dan Arab, batik Encim dan Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Cina, batik Pagi Sore oleh Belanda, dan batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.


Perkembangan budaya teknik cetak motif tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik, memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.

Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kotamadya Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.

Pasang surut perkembangan batik Pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman dan selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi nafas kehidupan sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk unggulan. Hal itu disebabkan banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena terkenal dengan produk batiknya, Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik. Julukan itu datang dari suatu tradisi yang cukup lama berakar di Pekalongan. Selama periode yang panjang itulah, aneka sifat, ragam kegunaan, jenis rancangan, serta mutu batik ditentukan oleh iklim dan keberadaan serat-serat setempat, faktor sejarah, perdagangan dan kesiapan masyarakatnya dalam menerima paham serta pemikiran baru.

Batik yang merupakan karya seni budaya yang dikagumi dunia, diantara ragam tradisional yang dihasilkan dengan teknologi celup rintang, tidak satu pun yang mampu hadir seindah dan sehalus batik Pekalongan.

sumber : http://batikmarkets.com

Sejarah Demokrasi

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan).[1] Istilah ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία – (dēmokratía) "kekuasaan rakyat",[2] yang dibentuk dari kata δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (Kratos) "kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM.[3] Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat).[4] Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburgnya mendefinisikan demokrasi sebagai "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat".[5] Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan.[6] Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.[7]

Demokrasi terbentuk menjadi suatu sistem pemerintahan sebagai respon kepada masyarakat umum di Athena yang ingin menyuarakan pendapat mereka.[5] Dengan adanya sistem demokrasi, kekuasaan absolut satu pihak melalui tirani, kediktatoran dan pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari.[5] Demokrasi memberikan kebebasan berpendapat bagi rakyat, namun pada masa awal terbentuknya belum semua orang dapat mengemukakan pendapat mereka melainkan hanya laki-laki saja.[8] Sementara itu, wanita, budak, orang asing dan penduduk yang orang tuanya bukan orang Athena tidak memiliki hak untuk itu.[9] [8]

Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis.[10] Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang dia inginkan.[11] Masalah keadilan menjadi penting, dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi hak tersebut harus dihormati dan diberikan peluang serta pertolongan untuk mencapai hal tersebut.[11]


Sejarah demokrasi

Sebelum istilah demokrasi ditemukan oleh penduduk Yunani, bentuk sederhana dari demokrasi telah ditemukan sejak 4000 SM di Mesopotamia.[9] Ketika itu, bangsa Sumeria memiliki beberapa negara kota yang independen.[9] Di setiap negara kota tersebut para rakyat seringkali berkumpul untuk mendiskusikan suatu permasalahan dan keputusan pun diambil berdasarkan konsensus atau mufakat.[9]

Barulah pada 508 SM, penduduk Athena di Yunani membentuk sistem pemerintahan yang merupakan cikal bakal dari demokrasi modern.[9] Yunani kala itu terdiri dari 1,500 negara kota (poleis) yang kecil dan independen.[12] [3] Negara kota tersebut memiliki sistem pemerintahan yang berbeda-beda, ada yang oligarki, monarki, tirani dan juga demokrasi.[3] Diantaranya terdapat Athena, negara kota yang mencoba sebuah model pemerintahan yang baru masa itu yaitu demokrasi langsung.[13] Penggagas dari demokrasi tersebut pertama kali adalah Solon, seorang penyair dan negarawan.[3] Paket pembaruan konstitusi yang ditulisnya pada 594 SM menjadi dasar bagi demokrasi di Athena namun Solon tidak berhasil membuat perubahan.[3] Demokrasi baru dapat tercapai seratus tahun kemudian oleh Kleisthenes, seorang bangsawan Athena.[3] Dalam demokrasi tersebut, tidak ada perwakilan dalam pemerintahan sebaliknya setiap orang mewakili dirinya sendiri dengan mengeluarkan pendapat dan memilih kebijakan.[14] Namun dari sekitar 150,000 penduduk Athena, hanya seperlimanya yang dapat menjadi rakyat dan menyuarakan pendapat mereka.[8]

Demokrasi ini kemudian dicontoh oleh bangsa Romawi pada 510 SM hingga 27 SM.[9] Sistem demokrasi yang dipakai adalah demokrasi perwakilan dimana terdapat beberapa perwakilan dari bangsawan di Senat dan perwakilan dari rakyat biasa di Majelis.[14]
Bentuk-bentuk demokrasi

Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan.[5]
Demokrasi langsung

Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan.[5] Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi.[5] Sistem demokrasi langsung digunakan pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana ketika terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya.[5] Di era modern sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit.[5] Selain itu, sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik negara.[5]
Demokrasi perwakilan

Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.[5]
Prinsip-prinsip demokrasi
Rakyat dapat secara bebas menyampaikan aspirasinya dalam kebijakan politik dan sosial.

Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.[15] Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi".[16] Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:[16]

    Kedaulatan rakyat;
    Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
    Kekuasaan mayoritas;
    Hak-hak minoritas;
    Jaminan hak asasi manusia;
    Pemilihan yang bebas dan jujur;
    Persamaan di depan hukum;
    Proses hukum yang wajar;
    Pembatasan pemerintah secara konstitusional;
    Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;
    Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

Asas pokok demokrasi

Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan sosial.[17] Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi, yaitu:[17]

    Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil; dan
    Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

Ciri-ciri pemerintahan demokratis
Pemilihan umum secara langsung mencerminkan sebuah demokrasi yang baik

Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia.[4] Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:[4]

    Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
    Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara).
    Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
    Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat penegakan hukum
    Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
    Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
    Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.
    Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
    Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan sebagainya)
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

TARI DI INDONESIA

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia Indonesia memeliki beragam suku,
agama, bahasa, dan budaya yang berbeda. Dari budaya tersebut lahirlah seni Tari
daerah atau tari Tradisional yang mencerminkan masing-masing daerah dan
kebudayaan. Berikut ini macam-macam tarian daerah Indonesia dari Sabang
sampai Merauke
MACAM-MACAM TARI DI INDONESIA
1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh
Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian
dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat
disenangi dan terkenal di daerah Aceh.Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam
posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh
ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam
2. Tari-tarian Daerah Bali
Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari
lasem. Diberikan secara dinamis dan memikat hati.Tari Kecak, sebuah tari
berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara
monyet dari Hanuman dari Sugriwa
3.Tarian-tarian daerah Jawa Barat
Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam
kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba
indah dan memukau.
4. Tari-tarian Daerah Bengkulu
Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut
para tamu yang dihormati.
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang
anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
5. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta
Tart Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu
agung.
Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.
6. Tari-tarian Daerah Jambi
Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak
persamaannya dengan tari Melayu.
Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari
di daerah Jambi.
7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah
Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut,
agung dan menawan.
Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil
(raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.
8. Tari-tarian Daerah JawaTimur
Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa,
kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.
Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan
keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.
9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat
Tarri Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh
kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi
Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat
Kalimantan Barat
10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan
Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan
menyampaikan untaian bunga.
Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin
pria dan wanita di persandingkan.
11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah
Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan
Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.
Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka
yang sakit.
12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur
Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung.
Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.
Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan
seorang gadis.
13. Tari-tarian Daerah Lampung.
Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini
melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.
Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung.
Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung.
14. Tari-tarian Daerah Maluku
Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat
Maluku.
Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah
perkasa.
15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara
Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari
medan juang.
Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela”
kesepakatan kampung untuk membangun.
16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat
Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad
SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau
upacara khitanan keluarga raja.
Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang
kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon
agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.
17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur
Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian
mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.
Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa
ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir
batin dan sukses dalam hidupnya.
18. Tari-tarian Daerah Papua Barat danTengah
Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang
menjadi korban angi-angi (jejadian).
Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawana, dan kegagahan rakyat Papua.
19. Tari-tarian Daerah Riau
Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.
Tori Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan
disenangi
20 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan
Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas
samhil mengikuti alunan lagu.
Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat.
Gerakan-gerakan badannya sangat luwes.
21. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah
Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamat dating untuk
menyambut tamu agung.
Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak
acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.
22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara
Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung.
Tari rakyat ini berasal dari Buton.
Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama
sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri
yang menyentuh hati.
23. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara
Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara
berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.
Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.
24. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat
Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong
royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah
ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sam.
Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang
pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki
terhadap wanita.
25. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan
Tari Tanggal, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai
upacara kebesaran adat.
Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat
populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah
Sumatra Selatan
26. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara
Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik
dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari
pergaulan.
Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah
peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.
27. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta

sumber: http://campretz17.student.umm.ac.id/2010/07/28/26/

posting lainnya :
Aug 03, 2012
Bila mengamati perkembangan seni pertunjukan di Jawa Barat, terutama pertunjukan tari-tarian yang digunakan sebagai sarana pertunjukan atau sajian estetis, agaknya lebih berkembang di kalangan ménak, sedangkan ...
Aug 03, 2012
Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo ...
May 28, 2012
Berikut adalah kumpulan poto atau foto tari jaipong kesenian khas sunda. FOTO-FOTO ATAU GAMBAR KEAJAIBAN DUNIA. Kali ini saya mu share berbagai FOTO-FOTO ATAU GAMBAR KEAJAIBAN DUNIA yang hampir ...
Jun 08, 2012
Iswan kemudian membeli sebuah sepeda motor jenis Honda Blade Repsol secara tunai hanya ... 7 juta untuk pembelian sepeda motor jenis Honda Vario,” Bahkan dari penuturan Tamrin juga ... 15:03 - Soal Klaim Tari Tor ...

Tari Tradisional

Kebudayaan Indonesia dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan
lokal yang telah ada sebelum bentuknya nasional Indonesia pada tahun
1945. Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka
ragam suku-suku di Indonesia merupakan bagian integral daripada
kebudayaan Indonesia.
Banyak Tari Tradisional yang berasal dari Indonesia, sebagai bangsa indonesia
Tari Tradisional adalah salah satu Budaya bangsa Untuk itu alangkah
baiknya apabila Tari Tradisional dapat Terus di Lestarikan sampai
kapanpun.
Berikut adalah beberapa Tari Tradisional yang ada di Indonesia :

Jawa
ReoGReog (Ponorogo)
Spoiler untuk ReoG Ponorogo : Reog adalah salah satu kesenian budaya yang
berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal

Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok Warok dan
Gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat Reog dipertunjukkan [1] . Reog
adalah salah satu bukti budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental
dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat

Sejarah Reog Ponorogo
Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat
tentang asal-usul Reog dan Warok [2], namun salah satu cerita yang paling terkenal
adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada
masa Bra Kertabumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki
Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam
pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan
Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan
perguruan dimana ia mengajar anak-anak muda seni bela diri, ilmu kekebalan diri,
dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi
bibit dari kebangkitan lagi kerajaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukannya
terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu
disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada
Raja Bra Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu
membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.
Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal
sebagai "Singa Barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabumi, dan
diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang
menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala
gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang
menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit
yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik
topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan
menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50kg hanya dengan
menggunakan giginya [3]. Populernya Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan
Kertabumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan
oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan
pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya
secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih
diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer
diantara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru dimana
ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono

Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo
yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia
dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari
merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan
Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam
tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya
merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan
mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan 'kerasukan' saat
mementaskan tariannya [4] .
Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan
leluhur mereka sebagai pewarisan budaya yang sangat kaya. Dalam
pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya
aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun
menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk
memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis
keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.

Pementasan Seni Reog
Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan,
khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa
rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh
6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna
merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya
adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog
tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian
wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni
tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya
berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.

Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya
bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan
pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan
khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar,
Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi.
Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin
rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain
yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut
kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah
memberikan kepuasan kepada penontonnya.
Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk
kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng
ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan
gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan
yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.

Kontroversi
Tarian Reog Ponorogo yang ditarikan di Malaysia dinamakan Tari Barongan[5].
Deskripsi akan tarian ini ditampilkan dalam situs resmi Kementrian Kebudayaan
Kesenian dan Warisan Malaysia. Tarian ini juga menggunakan topeng dadak merak,
topeng berkepala harimau yang di atasnya terdapat bulu-bulu merak, yang
merupakan asli buatan pengrajin Ponorogo [6]. Permasalahan lainnya yang timbul
adalah ketika ditarikan, pada reog ini ditempelkan tulisan "Malaysia" [7] dan diaku
menjadi warisan Melayu dari Batu Pahat Johor dan Selangor Malaysia - dan hal ini
sedang diteliti lebih lanjut oleh pemerintah Indonesia. [8]. Hal ini memicu protes
dari berbagai pihak di Indonesia, termasuk seniman Reog asal Ponorogo yang
berkata bahwa hak cipta kesenian Reog dicatatkan dengan nomor 026377
tertanggal 11 Februari 2004 dan diketahui langsung oleh Menteri Hukum dan HAM
Republik Indonesia [8]. Ribuan Seniman Reog pun menggelar demo di depan
Kedutaan Malaysia [9]. Berlawanan dengan foto yang dicantumkan di situs
kebudayaan, dimana dadak merak dari versi Reog Ponorogo ditarikan dengan
tulisan "Malaysia" [10], Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin
Muhammad Zain pada akhir November 2007 kemudian menyatakan bahwa
"Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim Reog Ponorogo sebagai budaya asli
negara itu. Reog yang disebut “barongan” di Malaysia dapat dijumpai di Johor

BaLi
Kecak
Spoiler untuk Tari Kecak : Kecak (pelafalan: /'ke.tʃak/, secara kasar
"KEH-chahk", pengejaan alternatif: Ketjak, Ketjack, dan Ketiak), adalah pertunjukan
seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh
laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki
yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan
mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera
membantu Rama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual
sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak
sadar[1], melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian
menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti
papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para
penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta,
Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat
musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang
memerankan tokoh-tokoh Ramayana.
Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter
Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian
kisah Ramayana. Wayan Limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia
bersama rombongan penari Bali-nya.

ACeH

- Tari SaMan Spoiler untuk Tari Saman :
Tari Saman adalah salah satu tarian daerah Aceh yang paling terkenal saat
ini. Tarian ini berasal dari dataran tinggi Gayo. Syair saman mempergunakan
bahasa Arab dan bahasa Aceh. Pada masa lalu, Tari Saman biasanya
ditampilkan untuk merayakan peristiwa - peristiwa penting dalam adat dan
masyarakat Aceh. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk
merayakan kelahiran Nabi Muhammad. Pada kenyataannya nama "Saman"
diperoleh dari salah satu ulama besar Aceh, Syech Saman.
Tari Saman biasanya ditampilkan menggunakan iringan alat musik, berupa
gendang dan menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka
yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha
mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah.
Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech.
Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan
dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki
konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan
sempurna. Tarian ini dilakukan secara berkelompok, sambil bernyanyi dengan
posisi duduk

artikel Tari Tradisional sumber: http://mega09610250.student.umm.ac.id/

posting menarik lainnya :
Aug 03, 2012
Bila mengamati perkembangan seni pertunjukan di Jawa Barat, terutama pertunjukan tari-tarian yang digunakan sebagai sarana pertunjukan atau sajian estetis, agaknya lebih berkembang di kalangan ménak, sedangkan ...
Aug 03, 2012
Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo ...
May 28, 2012
Berikut adalah kumpulan poto atau foto tari jaipong kesenian khas sunda. FOTO-FOTO ATAU GAMBAR KEAJAIBAN DUNIA. Kali ini saya mu share berbagai FOTO-FOTO ATAU GAMBAR KEAJAIBAN DUNIA yang hampir ...
Jun 08, 2012
Iswan kemudian membeli sebuah sepeda motor jenis Honda Blade Repsol secara tunai hanya ... 7 juta untuk pembelian sepeda motor jenis Honda Vario,” Bahkan dari penuturan Tamrin juga ... 15:03 - Soal Klaim Tari Tor ...
 

Apick_Aw0x'z Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger