Warung Bebas

Rabu, 08 Agustus 2012

CARA PENULISAN ILMIAH

CARA PENULISAN ILMIAH

Tujuan Session ini
Setelah pelatihan selesai, Anda
diharapkan dapat menjawab …..
Tata cara penulisan ilmiah
1. Perlukah kecermatan
penggunaan Bahasa Indonesia
dalam penulisan ilmiah?
2. Bagaimana Tata Cara Penulisan
Ilmiah?
3. Bagaimana pengetikan dan
format laporan hasil
penelitian?
4. Bagaimana menulis judul?
Tata cara penulisan ilmiah
5. Bagaimana menyajikan gambar dan
tabel?
6. Bagaimana menyajikan kutipan?
7. Apa Manfaat dan bagaimana penulisan
catatan kaki?
8. Bagaimana menulis daftar
kepustakaan?
9. Penulisan nama pada daftar
kepustakaan, bagaimana sebaiknya?
10. Bagaimana perbedaan penulisan
catatan kaki dan daftar pustaka?
Diperlukan kecermatan penggunaan
Bahasa Indonesia dalam penulisan
ilmiah, karena ………
Meskipun bahasa Indonesia sudah
biasa dipakai dalam kehidupan
sehari-hari, tetapi sering tidak
mudah untuk mengungkapkannya,
terlebih lagi penulis kurang
memahami kaidah-kaidah bahasa
Indonesia
Sering dilupakan perbedaan antara
paragraf dan kalimat
Sesungguhnya…..
Sebuah kalimat dalam tulisan tidak berdiri
sendiri, melainkan kait-mengait dengan
kalimat lain guna membentuk paragraf
Paragraf merupakan satuan kecil sebuah
karangan yang membangun satuan
pikiran sebagai bagian dari pesan yang
disampaikan oleh penulis dalam
karangannya.
Dapat dikatakan bahwa menulis karangan
yang baik sesungguhnya pekerjaan
menulis dan merangkai paragraf dengan
baik.
Pedoman umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan berdasar Kepmen
P&K Nomor 0543a/U/1987
”secara rinci menjelaskan tatacara
pemenggalan kata, pemakaian huruf
kapital dan huruf miring, penulisan kata,
ejaan dan peristilahan. Setidak-tidaknya
pedoman tersebut dipunyai dan selalu
dipakai oleh seseorang dalam menulis
karya ilmiah”.
Tata Cara Penulisan Ilmiah
tidak didasarkan pada isi materi yang disajikan
tetapi juga pada tampilan atau wujud fisik karya
tulis tersebut.
Tampilan fisik dapat dinilai dari format, tata cara
dan bentuk penyajian, kerapian dan kesesuaian
penyajian dengan tata aturan penulisan ilmiah
yang berlaku.
Terdapat beberapa variasi dalam wujud fisik
penyajian karya tulis ilmiah, namun pada
prinsipnya tidak jauh berbeda. Yang penting
adalah konsistensi terhadap aturan yang dipakai.
Cara pengetikan dan format laporan
hasil penelitian
Umumnya laporan penelitian, ditulis
diatas kertas warna putih jenis HVS 80
gram, ukuran 21,5 x 28 cm (atau sering
disebut ukuran kertas kuarto).
Pengetikan menggunakan jenis huruf
tertentu (umumnya jenis pica) yang
dilakukan hanya pada satu sisi kertas,
jadi tidak bolak-balik.
pengantar tulisan
terdiri dari kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar, daftar lampiran, dan abstrak, diberi
nomor halaman dengna angka romawi kecil (i, ii,
iii,.......dstnya). selanjutnya, mulai dari pendahuluan
(bab I) sampai halaman terakhir digunakan angka
Arab (1,2,3,...dstnya).
Nomor halaman dituliskan ditengah atau disudut
kanan atas halaman. Pada halaman yang
mempunyai judul bab, nomor halaman diletakkan
dibagian bawah halaman, baik ditengah ataupun
dikanan bawah. Bagi nomor yang diketik ditengah
halaman, jarak dari atas atau bawah halaman
adalah 1,5 cm, dan bagi nomor yang diletakkan di
kanan atas atau bawah diletakkan lurus dengan
batas ketikan tepi kanan.
margin
Batas – batas pengetikan pada kertas ialah:
dari tepi kiri 4 cm, dari tepi kanan 3 cm,
dari batas atas 4 cm sedangkan tepi
bawah 3 cm.
Jarak antara baris adalah 1,5 spasi atau dua
spasi, kecuali inti kutipan langsung, judul,
daftar tabel maupun gambar, dan daftar
pustaka yang menggunakan 1 spasi.
Cara menulis judul
Menyesuaikan dengan pedoman
penulisan yang telah ditetapkan
oleh instansi pemberi tugas (bila
ada).
Bila tidak, pedoman berikut dapat
dipakai sebagai pegangan...
Judul Bab
ditulis dengan huruf besar, tebalkan dan
diatur sedemikian rupa sehingga letaknya
simetris ditengah halaman. Umumnya
judul diletakkan dihalaman baru. Jarak
antara judul dengan teks diberi jarak 4
spasi.
Judul tidak boleh ditempatkan dalam
tanda kurung, tanda kutip, diberi garis
bawah dan tidak boleh diakhiri dengan
tanda titik.
Judul Sub Bab
dimulai dengan huruf kapital (huruf
besar), kecuali kata penghubung dan kata
depan, dan semuanya diberi garis bawah
(dengan menggunakan komputer,
pemakaian garis bawah digantikan
dengan penebalan pengetikan). sub judul
tidak diakhiri dengan tanda titik.
Terdapat dua pendapat dalam
menempatkan sub judul, yakni dituliskan
simetris ditengah halaman atau dituliskan
rata kiri setelah nomor urut sub judul.
Judul sub-sub Bab
diketik rata kiri setelah nomor sub
judul. Kalimat dimulai huruf besar
(hanya huruf awal kalimat saja),
diberi garis bawah atau ditebalkan,
serta diakhiri dengan titik.
Kalimat pertama setelah judul, sub
judul, maupun sub-sub judul
dimulai dengan alinea baru.
menyajikan gambar dan tabel
Tulisan ilmiah umumnya dilengkapi dengan gambar,
tabel, rumus-rumus atau persamaan – persamaan,
yang diletakkan simetris terhadap tepi kiri dan
kanan kertas.
Setiap tabel dan gambar harus diberi nomor urut
dan judul. Nomor urut menggunakan angka dua
Arab yang dipisahkan oleh tanda titik titik.
Angka pertama menunjukkan pada bab berapa tabel
atau gambar itu berada, sedang angka kedua
menunjuk pada nomor urut tabel atau gambar
tersebut di bab yang bersangkutan, misalnya:
Gambar 2.1 artinya gambar pertama pada bab 2;
tabel 3.4 artinya tabel keempat yang ada di bab 3.
nomor persamaan yang berbentuk matematis,
ditulis dengan angka Arab didalam kurung dan
diletakkan dibatas tepi kanan.
Judul tabel
ditulis setelah nomor tabel dengan huruf kecil,
dan ditempatkan simetris di atas tabel tanpa
diakhiri dengan titik. Garis atas tabel dibuat
rangkap atau tebal, sedangkan garis bawah
hanya satu.
Jika tabel itu mempunyai catatan (menyatakan
sumber acuan, menjelaskan singkatan yang tidak
umum) dituliskan di bawah tabel, rata kiri. Untuk
menghindari kekeliruan catatan tabel ditandai
dengan bintang, asterik, atau huruf. Hanya
catatan untuk judul tabel ditempatkan di tepi
bawah halaman
tabel dipenggal
Usahakan tabel jangan dipenggal, bila hal itu
terjadi, lanjutan tabel diletakkan pada halaman
berikutnya, dengan nomor tabel dan kata
”lanjutan” dibelakangnya (contoh: TABEL 3.2
lanjutan).
Tabel terdiri dari kolom-kolom yang harus diberi
nama dan pembatas yang tegas. Kalau jajaran
kolom ini lebih panjang dari lebar kertas, maka
bagian atas tabel sebaiknya diletakkan di sebelah
kiri kertas, sedangkan tabel yang sangat lebar
dan panjang (sehingga harus dilipat) seyogyanya
diletakkan di lampiran.
Laporan penelitian
Laporan penelitian juga sering dilengkapi
dengan sajian gambar, grafik, peta, foto,
daftar alir, schedul, dan lain-lain.
Penempatan gambar-gambar diusahakan
sedekat mungkin dengan uraian dalam
teks yang berkaitan dengan gambar
tersebut. Gambar hendaknya disajikan
pada bagian atau pada halaman sesudah
uraian teksnya dan jangan sebaliknya.
Nomor gambar
Setiap gambar harus mempunyai nomor gambar
dan diiukuti dengan judul gambar yang dibuat
sedemikian rupa sehingga simetris terhadap
gambar dan diletakkan di bawah gambar
(ingatlah nomor dan judul tabel diletakkan di atas
tabel, sedangkan nomor dan judul gambar
diletakkan di bawah gambar).
Keterangan gambar sebaiknya diletakkan di
tempat yang lowong di dalam gambar. Gambar
yang bentuknya memanjang sepanjang kertas,
bagian atas gambar ditempatkan di sebelah kiri
kertas.
menyajikan kutipan
Dalam penulisan karya ilmiah seringkali
dipergunakan kutipan-kutipan untuk
memperjelas dan menegaskan isi uraian,
atau untuk membuktikan apa yang
dituliskan.
Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau
pendapat dari orang lain. Cukup banyak
hal-hal penting dan yang sudah ditulis
dalam buku-buku.
Penulis dapat mengutip pendapat tersebut,
dengan syarat harus menyebutkan dari
mana dan dimana pendapat itu diambil.
Terdapat dua macam kutipan.
Kutipan lengkap dan kutipan isi...
Kutipan lengkap artinya, teks asli
dikutip secara lengkap kata dan
kalimatnya.
Sedangkan kutipan isi, hanya inti sari
pendapat yang dikutip.
Kutipan lengkap harus ditulis dalam
tanda kutip.
Kutipan jangan terlalu panjang,
hendaknya diambil yang benar-benar
perlu saja.
Kutipan lengkap dan kutipan isi...
Kutipan lengkap yang panjangnya tidak lebih dari empat baris
dapat langsung dimasukkan dalam teks dengan diapit oleh
tanda kutip.
Sedangkan untuk kutipan isi, tidak perlu diberi tanda kutip. Pada
akhir kutipan diberi nomor urut penunjukkan (hal ini
dilakukan bila penjelasan kutipan menggunakan cattaan
kaki).
Terdapat dua cara penunjukkan kutipan yang lain, yakni yang
dikenal dengan cara Harvard. Menggunakan cara ini, pada
akhir atau awal kutipan dituliskan nama pengarang dan tahun
terbitan buku acuan. Seringkali nomor yang dikutip juga
dituliskan. Berikut disajikan beberapa contoh: .....Suhardjono
Mukidam (1993) menyatakan bahwa, ..........................,
Julius, 1992 (dalam Amiuza, 1991) menulis, ......................;
......................(Mismail, 1984:119).
Apa Manfaat dan bagaimana
penulisan catatan kaki
Catatan kaki merupakan perjelas
keterangan isi yang ditempatkan di
kaki halaman.
Tujuan penjelasan, dapat berupa
(1) sumber asal kutipan (bila cara
ini dipakai); (2) keterangan
tambahan lain yang perlu tentang
isi karangan; (3) merujuk bagian
lain dari teks.
Catatatan kaki …
Catatan kaki yang dimaksudkan untuk
memberikan informasi sumber kutipan
harus mengungkapkan: (1) nama atau
nama-nama sumber, perhatikan cara
penulisan nama yang berbeda dengan
cara penulisan nama pada daftar pustaka;
(2) judul sumber; (3) kota dan tahun
terbit, berbeda dengan daftar pustaka
yang harus menyebut nama penerbit; (4)
halaman letak kutipan pada buku sumber.
penulisan catatan kaki
Aturan penulisan catatan kaki ini berbeda
dengan penulisan daftar pustaka yang
tidak mencantumkan halaman.
Pembatas antara masing-masing
informasi menggunakan tanda koma dan
tanda kurung (bedakan dengan daftar
pustaka yang memakai tanda titik).
Sumber kutipan dapat diperoleh dari
buku, majalah, surat kabar, wawancara,
peraturan, atau mengutip dari kutipan.
Cara penulisan catatan kaki
1. harus diberikan nomor penunjukkan
terhadap teks yang dijelaskan;
2. letakkan di bawah garis (sepanjang 15
ketikan) yang berada 3 spasi di bawah
teks bagian bawah;
3. masuk 5-7 ketikan dari sembir kiri;
4. menggunakan satu spasi;
5. jarak antara dua catatan kaki, sebanyak
dua spasi.
Catatan kaki umumnya dipersingkat dengan kata
singkatan bahasa latin seperti: ibid, op cit dan loc cit.
Ibid (singkatan dari ibidem) artinya pada tempat yang
sama. Singkatan ini dipakai bila catatan kaki yang
berikut menunjuk kepada sumber yang telah disebut
pada catatan sebelumnya. Op cit (singkatan dari Opere
citato) berarti pada karya yang telah dikutip, dipakai
bila catatan kaki itu menunjuk pada sumber yang telah
disebut lebih dahulu, tetapi diselingi oleh catatan kaki
yang lain. Sedangkan loc cit (dari Loco Citato) artinya
pada tempat yang telah dikutip. Singkatan ini berfungsi
sama dengan op cit tapi biasanya dipakai untuk
menunjuk kepada sumber dari artikel, majalah, harian
atau ensiklopedia yang telah disebut sebelumnya.
Op cit (singkatan dari Opere citato) berarti
pada karya yang telah dikutip, dipakai bila
catatan kaki itu menunjuk pada sumber
yang telah disebut lebih dahulu, tetapi
diselingi oleh catatan kaki yang lain.
Sedangkan loc cit (dari Loco Citato) artinya
pada tempat yang telah dikutip. Singkatan
ini berfungsi sama dengan op cit tapi
biasanya dipakai untuk menunjuk kepada
sumber dari artikel, majalah, harian atau
ensiklopedia yang telah disebut
sebelumnya.
menulis daftar kepustakaan
Daftar kepustakaan (bibliography)
harus dapat memberikan informasi
secara lengkap mengenai nama
penulis, judul kepustakaan,
keterangan penerbit, dan waktu
penerbitan.
Secara umum cara penulisan daftar
kepustakaan adalah sebagai
berikut:
Cara penulisan daftar kepustakaan
1. Jarak penulisan daftar
kepustakaan satu spasi, antara
satu kepustakaan dengan yang
lain diberi jarak dua spasi.
2. Huruf pertama rapat sembir kiri,
sedang baris berikutnya mundur 4
ketikan dari sembir kiri.
Cara penulisan daftar kepustakaan
3. Nama penulis disusun menurut abjad,
umumnya tidak perlu memberikan
nomor urut.
4. Informasi disajikan dalam urutan nama
pengarang, judul kepustakaan,
keterangan penerbit, dan waktu
terbitan. Antar informasi itu dipisahkan
dengan tanda titik.
Penulisan nama pada daftar
kepustakaan, bagaimana sebaiknya
Penulisan nama pada daftar kepustakaan,
seringkali membingungkan.
Bila suatu kepustakaan mempunyai dua
nama pengarang hendaknya diperhatikan
cara penulisan nama pengarang pertama
(nama keluarga terlebih dahulu) dan
nama pengarang yang kedua (nama
keluarga dituliskan dibelakang).
Penulisan nama pada daftar
kepustakaan, bagaimana sebaiknya
Penulisan nama di daftar
kepustakaan tidak perlu dituliskan
gelar kesarjanaan atau pangkatnya.
Untuk nama Indonesia yang hanya
terdiri dari satu unsur, dituliskan
sebagaimana adanya (misalnya:
Suhardjono).
Penulisan nama pada daftar
kepustakaan, bagaimana sebaiknya
Namun banyak nama yang terdiri dari
dua unsur atau lebih. Untuk nama yang
diikuti dengan nama ayah (Budiono
Mismail), nama keluarga (Mochamad
Farid Baradja), atau marga (Muchtar
Lubis), maka nama ayah, nama keluarga,
nama marga dituliskan terlebih dahulu
dan disusul dengan unsur nama
berikutnya setelah tanda koma.
Penulisan nama pada daftar
kepustakaan, bagaimana sebaiknya
Saat ini makin sering juga dijumpai nama
Indonesia yang terdiri dari dua unsur atau
lebih yang bukan merupakan gabungan
nama ayah, keluarga atau marga
misalnya: Riyanto Haribowo, Dwi Anita
Rukmanasari, Sri Mulyani. Menuliskannya
dilakukan dengan unsur nama terakhir
diletakkan di depan, jadi dituliskan
sebagai berikut: Haribowo, Riyanto;
Rukmanasari, Dwi Anita; Mulyani, Sri.
Penulisan nama pada daftar
kepustakaan, bagaimana sebaiknya..
Bila mana diikuti dengan gelar (Raden Udiyanto, Andi
Adam) atau nama panggilan (Liek Wilardjo) maka
nama diri dituliskan terlebih dahulu dari gelarnya atau
panggilannya (Udiyanto, Raden; Adam, Andi; Wilardjo,
Liek).
Namun bila nama tersebut merupakan gabungan dari
gelar, nama dan nama keluarga (Andi Hakim
Nasution), maka penulisan nama keluarga dilakukan
terlebih dahulu (Nasution, Andi Hakim). Penulisan
nama Bali (I Gusti Ngurah Adipa), dimulai dengan
nama diri dan baru disusul unsur nama yang lain
(Adipa, I Gusti Ngurah), namun bila masih ada nama
keluarga dibelakangnya (I wayan Wija Pagehgiri)
dituliskan dengan menempatkan nama keluarga di
depan (Pagehgiri, I Wayan Wija).
perbedaan penulisan catatan kaki
dan daftar pustaka
Bila kepustakaan yang dirujuk tidak menunjukkan
nama penulisnya, dituliskan sebagai pengganti
nama kata ”Anonim”.
Secara umum, cara penulisan informasi tentang
judul kepustakaan, keterangan penerbit, dan
waktu penerbitan sama dengan aturan pada
penulisan catatan kaki.
Sebagaimana dikemukakan terdapat beragam
variasi dalam penulisan daftar kepustakaan.
Misalnya penulisan judul buku, pada diktat ini
judul buku ditebalkan, sedangkan menurut
beberapa pedoman judul buku tidak ditebalkan
namun digarisbawahi, atau ditulis dengan hurus
miring.
perbedaan penulisan catatan kaki
dan daftar pustaka
Pada catatan kaki nama diri ditulis terlebih
dahulu (contoh Budiono Mismail, J.E. Wert,
Bambang Handoyo dan Stephen Kakisina)
sedangkan pada daftar pustaka, nama keluarga
ditulis terlebih dahulu (contoh: Mismail,
Budiono, Wert, J.E; Handoyo, Bambang dan
Stephen Kakisina).
Pada catatan kaki antar informasi dipisahkan
dengan tanda koma (contoh: Sri Harto,
Hidrologi Terapan, Yogyakarta, 1983, hal 42),
sedang pada daftar kepustakaan dipisahkan
dengan tanda titik (contoh: Harto. Sri. Hidrologi
Terapan. Yogyakarta. Badan Penerbit UGM,
1983).
perbedaan penulisan catatan kaki
dan daftar pustaka
Pada daftar pustaka perlu mencantumkan nama
penerbitnya, misalnya: Gramedia, McGraw Hill,
Badan Penerbit UGM, dan lain-lain. Sedangkan
pada catatan kaki tidak diperlukan.
Pada daftar pustaka tidak perlu menuliskan
halaman tempat di mana kutipan pustaka
tersebut diambil.
Urutan penulisan daftar kepustakaan
mempunyai beberapa variasi, misalnya ada
yang menempatkan tahun terbitan setelah
nama, ada pula yang menempatkan tahun
terbitan setelah nama penerbit, dan beragam
variasi yang lain
source: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/195911301987031-YAYA_SUNARYA/tata_cara_penulisan_ilmiah_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf
penulis :YAYA SUNARYA

Jenis-jenis kabel

Kabel dalam bahasa Inggris disebut cable merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat lain.[1]

Kabel seiring dengan perkembangannya dari waktu ke waktu terdiri dari berbagai jenis dan ukuran yang membedakan satu dengan lainnya.[1] Berdasarkan jenisnya, kabel terbagi menjadi 3 yakni kabel tembaga (copper), kabel koaksial, dan kabel serat optik.[1]

Sejarah

Kabel mulai ditemukan saat manusia membutuhkan sebuah alat yang berguna untuk menghubungkan suatu perangkat dengan perangkat lain.[1], dan ditemukan pada awal 1400an. Proses penemuan kabel ini tidak sama antara satu jenis kabel dengan kabel lainnya.[1] Penemuan kabel tembaga membutuhkan proses yang paling lama dibanding kabel yang lain, hingga akhirnya berhasil ditemukan sebuah telepon.[1] Penemuan kabel koaksial mengikuti penemuan kabel tembaga.[1] Baru-baru ini, kabel koaksial telah disempurnakan kembali dengan penemuan kabel serat optik yang sangat tipis dan mampu mentransmisikan sinyal cahaya.[2]
Jenis
Kabel tembaga
Salah satu jenis kabel tembaga

Kabel tembaga terbagi atas UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair).[1] Perbedaan dari keduanya adalah adanya pelindung dan tidak adanya pelindung pada bagian inti konduktornya.[1] Kabel UTP terdiri dari 4 pasang kabel dengan jalinan yang berbeda-beda tiap incinya.[1] Semakin rapat jalinan tersebut, tingkat transimisi dan harganya semakin tinggi.[1] Kabel UTP ini menggunakan konektor RJ-45 yang biasa digunakan untuk Ethernet, ISDN, atau sambungan telepon.[1] Dengan kabel UTP, kita dapat mengirimkan data lebih banyak dibandingkan LAN.[1]

Sedangkan, kabel STP terdiri dari sepasang kabel yang dilindungi oleh timah, dan masing-masing kabel tersebut dibungkus oleh pelindung.[1]
Kabel koaksial
Jenis kabel koaksial

Kabel koaksial ditemukan oleh Oliver Heaviside.[1] Merupakan kabel yang terdiri dari dua buah konduktor, yaitu terletak di tengah yang terbuat dari tembaga keras yang dilapisi dengan isolator dan melingkar di luar isolator pertama dan tertutup oleh isolator luar.[1] Kabel koaksial memiliki 3 bagian utama, yakni pelindung luar, pelindung berupa anyaman tembaga, dan isolator plastik. [1]

Kabel koaksial memiliki kapasitas pita lebar (bandwidth) 10 Mbps dan kapasitas node 30 node.[1]Kabel koaksial sering dipakai sebagai jalur transmisi untuk frekuensi sinyal radio. [1]

Beberapa jenis kabel koaksial, yaitu:[1]

    Kabel coaxial RG-62A/U : merupakan kabel berwarna hitam dengan inti berupa kabel serabut. Ukuran kabel ini kurang lebih 0.25 inch (6 mm).
    Thin coaxial cable: merupakan kabel koaksial berdiameter rata-rata 5mm yang berwarna gelap dan banyak digunakan dikalangan radio amatir.
    Thick coaxial cable: merupakan kabel berdiameter rata-rata 12mm dan sering dikenal sebagai yellow cable.

Kabel serat optik
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: serat optik
Kabel Serat Optik

Kabel serat optik merupakan sebuah kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya.[2] Kabel serat optik berukuran sangat tipis dan berdiameter sehelai rambut manusia yang saat ini paling banyak digunakan sebagai media transimisi dalam teknologi komunikasi modern.[3]

Bagian-bagian utama serat optik tersebut adalah bagian inti tempat merambatnya gelombang cahaya, lapisan selimut yang mengelilingi bagian inti dengan indeks bias yang lebih kecil, dan lapisan jake yang melindungi bagian inti dan selimut dengan plastik yang elastis.[2] Komponen utama sistem serat optik terdiri dari transmitter (Laser Diode dan Laser Emmiting Diode), information channel yang berupa serat optik, dan receiver.[1]
Manfaat

Secara umum, kabel memiliki fungsi sebagai media transimisi yang berperan untuk mempercepat penyampaian pesan.[3] Setiap kabel memiliki spesialisasi fungsi yang berbeda-beda.[3] Kabel tembaga seringkali digunakan sebagai penghubung ke jaringan telepon dan Ethernet. [4] Kabel koaksial sering kita gunakan pada televisi dan radio.[3] Sedangkan, kabel fiber optik sering kita gunakan sebagai jalinan penghubung bawah laut (underwater lines) merupakan media transmisi antar samudera, qube, dan video pay per view. [3]
Kelebihan

    Kabel Tembaga. Beberapa kelebihan dari kabel tembaga, antara lain adalah harganya murah, instalasinya mudah, mudah didapat, dan fleksibel, menggunakan satu medium untuk semua.[5]
    Kabel Koaksial. Beberapa kelebihan dari kabel koaksial adalah kapasitas bandwith dan jangkauan transmisi yang lebih besar, pengiriman informasi yanglebih cepat, dan lebih murah dari serat optik.[1].
    Kabel Serat Optik. Beberapa kelebihan dari kabel serat optik adalah berukuran tipis dan berdiameter sehelai rambut manusia, dapat mentransmisikan sinyal cahaya, kapasitas bandwidth dan kecepatan transmisi yang sangat besar, mencapai terabyte, mudah untuk dibawa, serta tidak rentan terhadap gangguan frekuensi listrik.[2]

Kelemahan

    Kabel Tembaga. Beberapa kelemahan dari kabel tembaga adalah rentan terhadap gangguan frekuensi listrik dan radio, tidak dapat mentransmisikan sinyal cahaya, dan kapasitas bandwithnya yang kecil.[5]
    Kabel Koaksial. Beberapa kelemahan dari kabel koaksial adalah sulit dalam instalasinya, sering mengakibatkan masalah dalam koneksi jika kedua ujungnya tidak di ground dengan baik, dan lebih mahal jika dibandingkan dengan kabel tembaga.[1]
    Kabel Serat Optik. Beberapa kelemahan dari kabel serat optik adalah harganya yang mahal termasuk peralatan khusus untuk penyambungannya, serta konstruksinya yang lemah sehingga memerlukan lapisan penguat untuk proteksi.[2]
source: http://id.wikipedia.org

Jenis-Jenis Ayam

Jenis-Jenis Ayam Berdasarkan ras :

Ayam Sumatra
Di Indonesia dikenal istilah ayam ras dan ayam bukan ras (buras, atau kampung). Dalam pengertian "ayam ras" menurut istilah itu yang dimaksud sebenarnya adalah ras yang dikembangkan untuk usaha komersial massal, seperti Leghorn ("lehor"). Ke dalam kelompok ayam buras terdapat pula ras lokal ayam yang khas namun tidak dikembangkan untuk usaha komersial massal. Ayam-ayam ras lokal demikian sekarang mulai dikembangkan (dimurnikan) sebagai ayam sabung, ayam timangan (pet), atau untuk acara ritual. Berikut ini adalah ras lokal ayam di Nusantara yang telah dikembangkan untuk sifat/penampilan tertentu:
  • ayam pelung, ras lokal dan unggul dari Priangan (Kabupaten Cianjur) yang memiliki kokokan yang khas (panjang dan bernada unik), termasuk ayam hias;
  • ayam kedu (termasuk ayam cemani), ras lokal dan mulia dari daerah Kedu dengan ciri khas warna hitam legam hingga moncong dan dagingnya, termasuk ayam pedaging dan ayam hias;
  • ayam nunukan, ras lokal dan mulia dari Nunukan, Kaltim, dengan bentuk badan tegap dan ukuran besar, keturunan ayam aduan, termasuk ayam pedaging dan hias;
Jenis-Jenis Ayam  Berdasarkan penampilan luar (fenotipe) khas

Ayam "bantam" adalah istilah bahasa Inggris untuk ayam katai atau setengah katai hasil seleksi.
Terdapat pula beberapa istilah untuk menyebut penampilan fenotipe khas tertentu namun sifat itu tidak selalu eksklusif milik ras tertentu, seperti
  • ayam walik (frizzle), ayam dengan bulu yang tidak menutupi badan tetapi tegak berdiri;
  • ayam bali, ayam dengan leher tidak berbulu dan jambul di kepalanya, sekarang mulai dibiakmurnikan.
  • ayam katai (bantam), istilah umum untuk ayam dengan ukuran kecil (proporsi panjang kaki dengan ukuran badan lebih kecil daripada ayam "normal"), terdapat berbagai ras lokal dan ras murni seleksi yang masuk kategori ini.
source: http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam

Jenis-Jenis Narkoba

Jenis-Jenis Narkoba sudah sepatutnya kita ketahui karena Narkoba merupakan perusak generasi Bangsa dan sudah jelas-jelas diharamkan dalam agama dan bagi yang mengkonsumsi maupun pengedar sudah melanggar aturan Agama, Negara maupun budaya.

Jenis-Jenis Narkoba

tidak untuk narkoba


Pesan Sponsor:




Kenapa kita harus mempunyai pengatuan tentang Jenis-Jenis Narkoba ? dikarenakan salah satu pencegahan supaya keluarga, teman maupun tetangga terkena penyakit kecanduan Narkoba,

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.

Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.[rujukan?] Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.

Jenis-Jenis Narkoba

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis narkotika adalah:

    Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
    Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:

    Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide) dan sebagainya.

Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem syaraf pusat, seperti:

• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya.
Penyebaran

Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa dicegah.[rujukan?] Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.[rujukan?] Tentu saja hal ini bisa membuat orang tua, organisasi masyarakat, dan pemerintah khawatir.

Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan[rujukan?], namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba.[rujukan?] Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak adalah pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu menjauhi penyalahgunaan Narkoba.
Kelompok Berdasarkan Efek

Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba dikelompokkan sebagai berikut:

    Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD
    Stimulan, efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu, dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu
    Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
    Adiktif, Seseorang yang sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja, heroin, putaw
    Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian

Jenis

    Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.

Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.

    Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).

Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.
Pemanfaatan

Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.

Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.

Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.

Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.

Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.

    Budidaya

Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.

    Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk.

Kata "morfin" berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.

    Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.

Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”.

Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, dan Obat-obat berbahaya. Kadang disebut juga Napza(Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif). Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping seperti Halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya. Cara penggunaan bisa melalui suntikan, dimakan, dihisap, atau dihirup. Contoh zat-zat berbahaya yang dikonsumi dengan cara dihisap adalah Opium yang menggunakan pipa hisapan.

Zat-zat berbahaya tersebut tergolong menjadi;

    Narkotika
    Psikotropika
    Zat-zat Adiktif

Narkotika

Narkotika berasal dari bahasa Inggris "narcotics" yang artinya obat bius. Narkotika adalah bahan yang berasal dari 3 jenis tanaman Papaper Somniferum (Candu), Erythroxyion coca (kokain), dan cannabis sativa (ganja) baik murni maupun bentuk campuran. Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun. Jenis-jenisnya adalah:

    Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu
    Codein atau Kodein
    Methadone (MTD)
    LSD atau Lysergic Acid atau Acid atau Trips atau Tabs
    PC
    mescalin
    barbiturat
    Demerol atau Petidin atau Pethidina
    Dektropropoksiven
    Hashish (Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Ia dinikmati dengan cara diisap atau dimakan. Narkotika jenis yang kedua ini dikatakan agak tidak berbahaya hanya karena jarang membawa kematian)

Psikotropika

Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. Mempengaruhi atau mengubah keadaan mental dan tingkah laku pemakainya. Jenis-jenisnya adalah:

    Ekstasi atau Inex atau Metamphetamines
    Demerol
    Speed
    Angel Dust
    Shabu-shabu(Sabu/Syabu/ICE)
    Sedatif-Hipnotik(Benzodiazepin/BDZ), BK, Lexo, MG, Rohip, Dum
    Megadon
    Nipam

Jenis Psikotropika juga sering dikaitkan dengan istilah Amfetamin, dimana Amfetamin ada 2 jenis yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ekstasi. Nama lain fantacy pils, inex. Kemudian jenis lain adalah Metamfetamin yang bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice.
Zat adiktif

Zat adiktif adalah zat-zat yang bisa membuat ketagihan jika dikonsumsi secara rutin.

    Alkohol
    Nikotin
    Kafein
    Zat Desainer

semoga Artikel Jenis-Jenis Narkoba  ini ada manfaatnya untuk kita ya

sumber : http://id.wikipedia.org
 

Apick_Aw0x'z Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger