cerita dibawah ini begitu lucu lucu, gokil humor dan gokil abis, cerita kocak bisa dibaca siapa saja anak anak remaja maupun dewasa, karena tidak mengandung unsur yang dikususkan bagi dewasa, dan juga bisa dibaca kapan saja mau pagi , siang, maupun malam asalkan anda lagi santai dan rilexs, saya perkirain anda semua akan terhibur dan tertawa..
baiklah ini dia cerita cerita kocak yang bisa menghibur anda semua selamat membaca :
cerita kocak 1
Dokter kepada pasiennya, kakek 72 tahun....
Dokter : "Pak, rasa sakit di kaki kanan anda itu tampaknya akibat penyakit
rematik."
Pasien : "Penyakit rematik itu apa, dok ?"
Dokter : "Rematik itu salah satu penyakit yang menyerang sendi, Pak.
Penyakit itu dapat disebabkan, misalnya, karena usia Bapak sudah tua..."
Pasien : "Eh, dokter jangan coba2 bohongin saya ya !!
Kaki sebelahnya, umurnya juga udah sama tuanya, tapi gak sakit apa2 tuh"
Kaki sebelahnya, umurnya juga udah sama tuanya, tapi gak sakit apa2 tuh"
cerita kocak 2
Suatu hari ada seorang anak kecil mencuri mangga dari pohon milik tetangganya dan tertangkap basah oleh si pemilik pohon tersebut lalu si pemilik pohon itu berkata dengan nada berteriak :
"Hei ! dasar bandel, ayo! turun eloe dari pohon mangga gue. Entar gue bilangin ama bapak eloe ye !"
Tetapi si anak bukannya segera turun malah dia mendongak ke atas pohon sambil berkata "Pak, cepetan turun, Pak , kita udeh ketahuan!"
Suatu hari ada seorang anak kecil mencuri mangga dari pohon milik tetangganya dan tertangkap basah oleh si pemilik pohon tersebut lalu si pemilik pohon itu berkata dengan nada berteriak :
"Hei ! dasar bandel, ayo! turun eloe dari pohon mangga gue. Entar gue bilangin ama bapak eloe ye !"
Tetapi si anak bukannya segera turun malah dia mendongak ke atas pohon sambil berkata "Pak, cepetan turun, Pak , kita udeh ketahuan!"
cerita kocak 3
Polisi : Gimana kejadiannya, kamu menabrak 50 orang dalam suatu kecelakaan mobil!?
Jony : waktu ngendarain mobil, kecepatannya 95 km/jam. Waktu di pertigaan, baru nyadar kalo remnya blong, dibelokan kiri ada dua orang pria, sedangkan dikanan ada pesta ulang taun manula. Kalo bapak milih yang mana?
Polisi : mendingan ke kiri, korbannya bakalan lebih sedikit.
Jony : iya, say
Jony : waktu ngendarain mobil, kecepatannya 95 km/jam. Waktu di pertigaan, baru nyadar kalo remnya blong, dibelokan kiri ada dua orang pria, sedangkan dikanan ada pesta ulang taun manula. Kalo bapak milih yang mana?
Polisi : mendingan ke kiri, korbannya bakalan lebih sedikit.
Jony : iya, say
a juga mikir gitu pak!
Polisi : tapi kenapa orang yang sedang ngerayain ultah kena juga?
Jony : nah, masalahnya kan tadi saya milih nabrak dua orang pria yang dikiri. Eh, yang ketabrak cuman seorang, seorang lagi lari ke pesta ultah yang ada dikanan, ya udah..saya kejar sampe ke pesta ultah pak!
Polisi : Huuuuhhhh Dasarrrrr Somplaxxxx
Polisi : tapi kenapa orang yang sedang ngerayain ultah kena juga?
Jony : nah, masalahnya kan tadi saya milih nabrak dua orang pria yang dikiri. Eh, yang ketabrak cuman seorang, seorang lagi lari ke pesta ultah yang ada dikanan, ya udah..saya kejar sampe ke pesta ultah pak!
Polisi : Huuuuhhhh Dasarrrrr Somplaxxxx
cerita kocak 4
Seorang Bos bersama supirnya pergi untuk isi bensin di Pompa Bensin. Di SPBU itu tertulis: "ISI BENSIN IKUTI QUIZ, HADIAHNYA SEKS GRATIS!". Si Bos minta mobilnya diisi penuh. Setelah selesai membayar, dia bilang sama supirnya, "Wah, kuisnya boleh juga, kita coba, yuk!."
Jawab sang supir: "Ah, jangan Bos, paling juga bohong..."
Tapi sang Bos tetap ngotot untuk ikut.
Bos:
Jawab sang supir: "Ah, jangan Bos, paling juga bohong..."
Tapi sang Bos tetap ngotot untuk ikut.
Bos:
"Mas, saya ikutan dong kuisnya...!"
Petugas: "Boleh, Pak! Caranya gampang, coba bapak tebak 1 angka
antara 1 sampai 10, yang ada di pikiran saya sekarang..."
Bos (setelah berpikir lama): "Lima!!"
Petugas: "Wah sayang sekali, Pak... baru saja saya pindah ke angka lain! Coba satu kali lagi, Pak..!"
Bos (sambil nafsu): "Tujuh!!"
Petugas: "Wah, hampir tepat, Pak. Tadinya saya mau tujuh, tapi nyatanya tiga. Tapi, nggak apa² Pak, lain kali Bapak boleh coba lagi."
Dalam perjalanan pulang ...
Sopir: "Tuh, saya bilang apa Bos...! Mereka cuma nipu kan, Bos.."
Bos: "Ah, siapa bilang??? Istri saya bilang, dia menang sepuluh kali bulan lalu...! Pada tebakan pertama lagi..."
Petugas: "Boleh, Pak! Caranya gampang, coba bapak tebak 1 angka
antara 1 sampai 10, yang ada di pikiran saya sekarang..."
Bos (setelah berpikir lama): "Lima!!"
Petugas: "Wah sayang sekali, Pak... baru saja saya pindah ke angka lain! Coba satu kali lagi, Pak..!"
Bos (sambil nafsu): "Tujuh!!"
Petugas: "Wah, hampir tepat, Pak. Tadinya saya mau tujuh, tapi nyatanya tiga. Tapi, nggak apa² Pak, lain kali Bapak boleh coba lagi."
Dalam perjalanan pulang ...
Sopir: "Tuh, saya bilang apa Bos...! Mereka cuma nipu kan, Bos.."
Bos: "Ah, siapa bilang??? Istri saya bilang, dia menang sepuluh kali bulan lalu...! Pada tebakan pertama lagi..."
cerita kocak 5
Berikut ini adalah tips2 untuk yg sering kehilangan sendal saat
sholat Jumat. Yg blm perrnah kehilangan, silahkan di coba juga untuk antisisapi :D
~Tips 1: Taro Sandal Anda.Yg Kiri, Di Depan Masjid... Sedangkan Yg Kanan, Taro Di Samping Masjid, 99% Aman.
~Tips 2: Pake Sendal Yg Kiri Warna Merah, Sedangkan Yg Kanan Warna Putih, 100 % Aman (Siapa Juga
sholat Jumat. Yg blm perrnah kehilangan, silahkan di coba juga untuk antisisapi :D
~Tips 1: Taro Sandal Anda.Yg Kiri, Di Depan Masjid... Sedangkan Yg Kanan, Taro Di Samping Masjid, 99% Aman.
~Tips 2: Pake Sendal Yg Kiri Warna Merah, Sedangkan Yg Kanan Warna Putih, 100 % Aman (Siapa Juga
Yg Mau Nyolong Sendal..Beda Warna. )
~Tips 3: Gemboklah Sandal Anda. Dijamin 95% Aman.
~Tips 4: Kalungkan Sandal Anda: Waktu Anda Sedang Shalat. Dijamin 100% Aman. (tidak disarankan)
~Tips 5: Jangan Pake Sendal Waktu Berangkat Tapi Pulangnya Bawa Sendal! . . (Ssst... Yang Ini Jangan DiPraktekin Ya. )
~Tips 6: Pakailah Sepatu Saat Berangkat Ke Mesjid Dijamin 200% Sendal Anda Ngga Akan Hilang, (Paling2 Sepatunya Yg Hilang, yaiyalah... )
~Tips 7: Pasanglah GPS Di Sendal,Anda. Jadi Kalo Hilang...Masih Bisa Di Lacak 98%.Aman.
Selamat Mencoba..
~Tips 3: Gemboklah Sandal Anda. Dijamin 95% Aman.
~Tips 4: Kalungkan Sandal Anda: Waktu Anda Sedang Shalat. Dijamin 100% Aman. (tidak disarankan)
~Tips 5: Jangan Pake Sendal Waktu Berangkat Tapi Pulangnya Bawa Sendal! . . (Ssst... Yang Ini Jangan DiPraktekin Ya. )
~Tips 6: Pakailah Sepatu Saat Berangkat Ke Mesjid Dijamin 200% Sendal Anda Ngga Akan Hilang, (Paling2 Sepatunya Yg Hilang, yaiyalah... )
~Tips 7: Pasanglah GPS Di Sendal,Anda. Jadi Kalo Hilang...Masih Bisa Di Lacak 98%.Aman.
Selamat Mencoba..
cerita kocak 6
Pada zaman dahulu orang berpikir dengan cara yang amat sederhana. Dan karena kesederhanaan berpikir ini seorang pencuri yang telah berhasil menggondol seratus keping lebih uang emas milik seorang saudagar kaya tidak sudi menyerah. Hakim telah berusaha keras dengan berbagai cara tetapi tidak berhasil menemukan pencurinya. Karena merasa putus asa pemilik harta itu mengumumka
n kepada siapa saja yang telah mencuri harta miliknya merelakan separo dari jumlah uang emas itu menjadi milik sang pencuri bila sang pencuri bersedia mangembalikan.
Tetapi pencuri itu malah tidak berani menampakkan bayangannya. Kini kasus itu semakin ruwet tanpa penyelesaian yang jelas. Maksud baik saudagar kaya itu tidak mendapat-tanggapan yang sepantasnya dari sang pencuri. Maka tidak bisa disalahkan bila saudagar itu mengadakan sayembara yang berisi barang siapa berhasil menemukan pencuri uang emasnya, ia berhak sepenuhnya memiliki harta yang dicuri. Tidak sedikit orang yang mencoba tetapi semuanya kandas.
Sehingga pencuri itu bertambah merasa aman tentram karena ia yakin jati dirinya tak akan terjangkau. Yang lebih menjengkelkan adalah ia juga berpura-pura mengikuti sayembara. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa menghadapi orang seperti ini bagaikan menghadapi jin. Mereka tahu kita sedangkan kita tidak. Seorang penduduk berkata kepada hakim setempat.
"Mengapa tuan hakim tidak minta bantuan Abu Nawas saja?"
"Bukankah Abu Nawas sedang tidak ada di tempat?" kata hakim itu balik bertanya.
"Kemana dia?" tanya orang itu.
"Ke Damakus." jawab hakim
"Untuk keperluan apa?" orang itu ingin tahu.
"Memenuhi undangan pangeran negeri itu." kata hakim.
"Kapan ia datang?" tanya orang itu lagi.
"Mungkin dua hari lagi." jawab hakim. Kini harapan tertumpu sepenuhnya di atas pundak Abu Nawas. Pencuri yang selama ini merasa aman sekarang menjadi resah dan tertekan. Ia merencanakan meninggalkan kampung halaman dengan membawa serta uang emas yang berhasil dicuri. Tetapi ia membatalkan niat karena dengan menyingkir ke luar daerah berarti sama halnya dengan membuka topeng dirinya sendiri. Ia lalu bertekad tetap tinggal apapun yang akan terjadi.
Abu Nawas telah kembali ke Baghdad karena tugasnya telah selesai. Abu Nawas menerima tawaran mengikuti sayembara menemukan pencuri uang emas. Hati pencuri uang emas itu tambah berdebar tak karuan mendengar Abu Nawas menyiapkan siasat. Keesokan harinya semua penduduk dusun diharuskan berkumpul di depan gedung pengadilan. Abu Nawas hadir dengan membawa tongkat dalam jumlah besar. Tongkat-tongkat itu mempunyai ukuran yang sama panjang.
Tanpa berkata-kata Abu Nawas membagi-bagikan tongkat-tongkat yang dibawanya dari rumah. Setelah masing-masing mendapat satu tongkat, Abu Nawas berpidato, "Tongkat-tongkat itu telah aku mantrai. Besok pagi kalian harus menyerahkan kembaii tongkat yang telah aku bagikan. Jangan khawatir, tongkat yang dipegang oleh pencuri selama ini menyembunyikan diri akan bertambah panjang satu jari telunjuk. Sekarang pulanglah kalian."
Orang-orang yang merasa tidak mencuri tentu tidak mempunyai pikiran apa-apa. Tetapi sebaliknya, si pencuri uang emas itu merasa ketakutan. Ia tidak bisa memejamkan mata walaupun malam semakin larut. Ia terus berpikir keras. Kemudian ia memutuskan memotong tongkatnya sepanjang satu jari telunjuk dengan begitu tongkatnya akan tetap kelihatan seperti ukuran semula. Pagi hari orang mulai berkumpul di depan gedung pengadilan. Pencuri itu merasa tenang karena ia yakin tongkatnya tidak akan bisa diketahui karena ia telah memotongnya sepanjang satu jari telunjuk. Bukankah tongkat si pencuri akan bertambah panjang satu jari telunjuk? Ia memuji kecerdikan diri sendiri karena ia ternyata akan bisa mengelabui Abu Nawas.
Antrian panjang mulai terbentuk. Abu Nawas memeriksa tongkat-tongkat yang dibagikan kemarin. Pada giliran si pencuri tiba Abu Nawas segera mengetahui karena tongkat yang dibawanya bertambah pendek satu jari telunjuk. Abu Nawas tahu pencuri itu pasti melakukan pemotongan pada tongkatnya karena ia takut tongkatnya bertambah panjang.
Pencuri itu diadili dan dihukum sesuai dengan kesalahannya. Seratus keping lebih uang emas kini berpindah ke tangan Abu Nawas. Tetapi Abu Nawas tetap bijaksana, sebagian dari hadiah itu diserahkan kembali kepada keluarga si pencuri, sebagian lagi untuk orang-orang miskin dan sisanya untuk keluarga Abu Nawas sendiri
Tetapi pencuri itu malah tidak berani menampakkan bayangannya. Kini kasus itu semakin ruwet tanpa penyelesaian yang jelas. Maksud baik saudagar kaya itu tidak mendapat-tanggapan yang sepantasnya dari sang pencuri. Maka tidak bisa disalahkan bila saudagar itu mengadakan sayembara yang berisi barang siapa berhasil menemukan pencuri uang emasnya, ia berhak sepenuhnya memiliki harta yang dicuri. Tidak sedikit orang yang mencoba tetapi semuanya kandas.
Sehingga pencuri itu bertambah merasa aman tentram karena ia yakin jati dirinya tak akan terjangkau. Yang lebih menjengkelkan adalah ia juga berpura-pura mengikuti sayembara. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa menghadapi orang seperti ini bagaikan menghadapi jin. Mereka tahu kita sedangkan kita tidak. Seorang penduduk berkata kepada hakim setempat.
"Mengapa tuan hakim tidak minta bantuan Abu Nawas saja?"
"Bukankah Abu Nawas sedang tidak ada di tempat?" kata hakim itu balik bertanya.
"Kemana dia?" tanya orang itu.
"Ke Damakus." jawab hakim
"Untuk keperluan apa?" orang itu ingin tahu.
"Memenuhi undangan pangeran negeri itu." kata hakim.
"Kapan ia datang?" tanya orang itu lagi.
"Mungkin dua hari lagi." jawab hakim. Kini harapan tertumpu sepenuhnya di atas pundak Abu Nawas. Pencuri yang selama ini merasa aman sekarang menjadi resah dan tertekan. Ia merencanakan meninggalkan kampung halaman dengan membawa serta uang emas yang berhasil dicuri. Tetapi ia membatalkan niat karena dengan menyingkir ke luar daerah berarti sama halnya dengan membuka topeng dirinya sendiri. Ia lalu bertekad tetap tinggal apapun yang akan terjadi.
Abu Nawas telah kembali ke Baghdad karena tugasnya telah selesai. Abu Nawas menerima tawaran mengikuti sayembara menemukan pencuri uang emas. Hati pencuri uang emas itu tambah berdebar tak karuan mendengar Abu Nawas menyiapkan siasat. Keesokan harinya semua penduduk dusun diharuskan berkumpul di depan gedung pengadilan. Abu Nawas hadir dengan membawa tongkat dalam jumlah besar. Tongkat-tongkat itu mempunyai ukuran yang sama panjang.
Tanpa berkata-kata Abu Nawas membagi-bagikan tongkat-tongkat yang dibawanya dari rumah. Setelah masing-masing mendapat satu tongkat, Abu Nawas berpidato, "Tongkat-tongkat itu telah aku mantrai. Besok pagi kalian harus menyerahkan kembaii tongkat yang telah aku bagikan. Jangan khawatir, tongkat yang dipegang oleh pencuri selama ini menyembunyikan diri akan bertambah panjang satu jari telunjuk. Sekarang pulanglah kalian."
Orang-orang yang merasa tidak mencuri tentu tidak mempunyai pikiran apa-apa. Tetapi sebaliknya, si pencuri uang emas itu merasa ketakutan. Ia tidak bisa memejamkan mata walaupun malam semakin larut. Ia terus berpikir keras. Kemudian ia memutuskan memotong tongkatnya sepanjang satu jari telunjuk dengan begitu tongkatnya akan tetap kelihatan seperti ukuran semula. Pagi hari orang mulai berkumpul di depan gedung pengadilan. Pencuri itu merasa tenang karena ia yakin tongkatnya tidak akan bisa diketahui karena ia telah memotongnya sepanjang satu jari telunjuk. Bukankah tongkat si pencuri akan bertambah panjang satu jari telunjuk? Ia memuji kecerdikan diri sendiri karena ia ternyata akan bisa mengelabui Abu Nawas.
Antrian panjang mulai terbentuk. Abu Nawas memeriksa tongkat-tongkat yang dibagikan kemarin. Pada giliran si pencuri tiba Abu Nawas segera mengetahui karena tongkat yang dibawanya bertambah pendek satu jari telunjuk. Abu Nawas tahu pencuri itu pasti melakukan pemotongan pada tongkatnya karena ia takut tongkatnya bertambah panjang.
Pencuri itu diadili dan dihukum sesuai dengan kesalahannya. Seratus keping lebih uang emas kini berpindah ke tangan Abu Nawas. Tetapi Abu Nawas tetap bijaksana, sebagian dari hadiah itu diserahkan kembali kepada keluarga si pencuri, sebagian lagi untuk orang-orang miskin dan sisanya untuk keluarga Abu Nawas sendiri
nah gimana apa anda semua terhibur, semoga cerita cerita kocak ini bisa membuat anda semua tersenyum, semoga liburan dan istirahatnya menyenangkan, memang mengasykan sekali membaca cerita kocak tapi jangan lupa waktu juga kan ada kegiatan lain juga yang harus dikerjakan , untuk postingan kali ini dicukupkan sekian semoga bermanfaat