Suporter Indonesia, Andik Vermansyah…Kapan Dewasa??

Kompasianer menilai menarik Pertandingan persebaya surabaya melawan queen park rangers baru saja usai dengan kemenangan qpr 1-2. Salut buat Persebaya yang bermain apik mengimbangi QPR. Namun kegigihan para pemain persebaya surabaya tidak diimbangi manisnya suporter. Berbagai banner kelompok suporter membuat kumuh stadion baru yang sangat megah. Pita putih bertebaran dipinggir lapangan. Bahkan kobaran kembang api (penulis nggak tahu namanya) menyala dari tribun penonton. Setahu penulis kembang api semacam itu dilarang oleh FIFA. Pancaran laser juga sempat tertangkap kamera mengarah ke salah satu pemain QPR dan wasit. Laser juga benda terlarang dalam pertandingan sepak bola.

Suporter Indonesia harus menghilangkan tabiat buruknya itu. Apakah mereka tidak sadar bahwa perilaku mereka akan berdampak pada tim yang mereka bela. Lebih parah lagi berdampak pada PSSI. Berkaca dari piala eropa kemarin, Rusia, inggris, dan beberapa negara lainnya dikenai denda uang yang tidak sedikit akibat ulah suporternya. Tentunya kita tidak mau terkena sanksi FIFA akibat ulah suporter yang tidak dewasa.
Permainan cantik Persebaya juga ternoda oleh permainan Andik Vermansyah yang invidualistis (bener nggak ni istilah). Kalo nggak punya ruang tembak mbok ya dioper. Main bola itu bersebelas, bukan sendiri.
Semoga suporter indonesia kian hari kian bertambah dewasa seiring meningkatnya kualitas pemain pemain Indonesia. Bertambah dewasa juga andik vermansyah..
Maju terus sepak Bola Indonesia.. sumber : http://olahraga.kompasiana.com

 artikel menarik lainnya : Biodata Andik Vermansyah