Sebuah cerita kecil yang semoga bisa menjadi renungan saya dan juga anda semua, dalam kehidupan bisnis yang kita jalankan. Ini bukan masalah seberapa sukses anda tapi seberapa besar dan tekun usaha anda dalam menjalankannya dan jangan lupa seberapa sering anda untuk menegadahkan kepala kepada-Nya.
Kadang sebuah cobaan kecil saja sudah membuat kita mengeluh dan putus asa, kemudian menempuh cara cara yang tidak semestinya padahal belum seberapa usaha yang anda jalankan di banding dengan orang orang yang sudah sukses sebelum anda. Berikut sebuah cerita pendek yang semoga bisa menambah semangat kita semua dalam mengarungi kehidupan ini dan dalam menjalankan usaha yang sedang kita geluti.
Seorang pekerja bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya. Pekerja itu berteriak teriak, tetapi temannya tidak bias mendengarnya karena suara bising dari mesin mesin dan orang orang yang sedang bekerja, sehingga usahanya sia sia saja. Oleh karena itu untuk menarik perhatian teman yang ada di bawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang kedua ini pun gagal. Tiba tiba ia mendapat ide, ia mengambil potongan kecil batu lalu melemparkannya ke arah teman yang di bawahnya. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dank arena merasa sakit, temannya menegadah ke atas? Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan penting yang berisi pesannya.
Tuhan kadang kadang menggunakan cobaan cobaan kecil untuk membuat kita menegadah kepadan-Nya. Seringkali Tuhan melimpahi kita semua rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah dan bersyukur kepada-Nya. Karena itu, agar kita semua selalu mengingat kepada-Nya, Tuhan sering menjatuhkan “batu batu kecil” kepada kita. Jadi untuk anda apabila bisnis anda belum mendapatkan hasil yang maksimal atau malah belum sama sekali janganlah berputus asa, tapi makin dekatkan diri anda kepada-Nya, karena mungkin itu sebuah batu kecil yang di jatuhkan Tuhan untuk anda. Jangan lalu anda berpikiran jelek, pupuklah harapan anda karena harapan merupakan urat nadi dari kehidupan, jika anda sudah tidak punya harapan berarti sama dengan anda sudah tidak hidup. Intinya jangan berprasangka buruk kepada Tuhan dengan kegagalan yang anda alami, karena Tuhan itu akan seperti apa yang anda prasangkakan.
Sekian catatan ini, sekiranya bisa bermanfaat khususnya buat penulis sendiri dan pada anda yang membaca tulisan ini. Namun demikian bila terdapat kata kata yang belum semestinya mohon di maafkan, sekian dan terimakasih. Sebuah catatan kecil dari perjalanan saya merantau di Jakarta, ketika bekerja jadi kuli bangunan di Apartemen Muara Indah Kapuk, Jakarta Utara pertengahan 1997.
Regards,
Muklis Purwanto
Jumat, 29 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)