Selamat Tahun Baru 2009 untuk rekan rekan sekalian, Semoga di tahun 2009 nanti apa yang menjadi impian dan cita cita rekan rekan semua bisa terwujud juga meraih sukses seperti yang di harapkan, amin. Berhari hari saya mencoba untuk merenungkan arti tahun baru buat saya pribadi dan juga lingkungan sekitar saya, saya pingin menyampaikan sesuatu untuk rekan netter sekalian yang berbahagia, sebuah renungan hati yang semoga bisa memaknai arti tahun baru bagi saya dan lingkungan juga untuk rekan rekan yang membaca tulisan ini. Setelah membaca tulisan ini, saya hanya berharap mari menundukan kepala sejenak dan renungkanlah arti
"Tahun Baru" untuk rekan dan lingkungan sekitar di tempat rekan sekalian tinggal bersama keluarga.
"Tahun baru bermakna menemukan JATI DIRI yang sesungguhnya tentang makna KEHIDUPAN dan ARTI HIDUP"
Gegap gempita dan sangat meriah mewarnai setiap pergantian tahun di negeri kita tercinta ataupun di seluruh penjuru dunia, kembang api juga tiupan terompet seolah menenggelamkan segala sesuatu yang telah di kerjakan di tahun yang telah lewat, duka dan kesedihan seakan larut dalam maraknya pesta yang di gelar besar besaran dalam menyambut tahun baru. Pergantian tahun berlangsung dari tahun ke tahun, tetapi alam tampaknya tidak menggubris proses pergantian tersebut. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun dan terus berputar tanpa ada sedikit atau sedetikpun terhenti.
Manusia yang terkadang berubah ubah dalam merespon pergantian tahun. Ada yang menggelar pesta yang sangat meriah, penuh dengan sorak sorai dan terlelap dalam buaian kenikmatan semu mumpung malam tahun baru. Ada yang penuh sujud syukur ketika mamasuki detik detik pergantian tahun dengan mengadakan ritual ibadah dengan keyakinan masing masing.
Di sisi lain, banyak orang duduk dalam keheningan untuk melihat dengan jernih seraya mengharap bimbingan Sang Penguasa Alam Semesta. Fenomena yang terjadi, ketika memasuki pergantian tahun, terompet bersiap untuk di tiup dengan sorak sorai dan gemuruh. Selang beberapa jam kemudian , sampah sampah hasil pesta malam tahun baru yang berserakan tampak di lapangan dan jalan jalan. Bukankah itu menunjukan bahwa peristiwa pergantian tahun hanya fenomena sesaat yang memberikan kenikmatan dalam hitungan menit. Itulah sebabnya orang secara tidak sadar telah menghamburkan sekian banyak uang untuk menikmati pergantian tahun tersebut.
Fenomena lain ketika pergantian tahun, ada begitu banyak manusia yang perutnya kelaparan dalam kemiskinan dan kepapaan. Ketika yang berpesta terlelap, yang miskin mulai mengais sisa sisa kenikmatan malam tahun baru. Fenomena yang sangat kontras dalam suasana indonesia yang sedang membangun jati diri saat ini.
Itulah sebabnya, bukan Tahun Barunya yang penting, tetapi bagaimana setiap manusia mulai menata ulang sikap mentalnya untuk memasuki tahun baru. Bahkan, setiap orang akan mampu merayakan Tahun Baru kapanpun dengan ungkapan syukur karena ia berhasil mengubah cara berfikir, sikap, dan tingkah lakunya dalam bergaul dengan orang lain. Sebagai manusia harus bisa menyeimbangkan dan menilai aturan ataupun norma dalam suatu peradaban atau lingkungan dimana ia tinggal, di negara manapun bila anda tidak bisa menghormati peraturannya sama halnya anda melecehkan warga ataupun komunitasnya, salah satu contoh negara kecil Jepang, dulu apa dan sekarang siapa, selengkapnya bisa di lihat kesini, karena disiplin dan selalu taat atas aturan maka bisa berkembang pesat.
Tidak menutup kemungkinan negarapun bisa seperti itu, tapi kembali ke kita, sudah sanggupkah kita seperti warga Jepang? (PR untuk kita dan anda jawab sendiri kemungkinan terbesarnya) Tahun baru berarti memiliki cara pandang yang baru dalam upaya dan usaha untuk memperoleh sesuatu yang baru. Tahun Baru juga berarti mengasah kompetensi diri dengan metode metode yang baru untuk meraih kesuksesan. Tahun Baru juga bermaknan menemukan jati diri yang sesungguhnya tentang makna kehidupan dan arti hidup. Mereka yang sudah menemukan makna Tahun Baru yang sesungguhnya akan melihat cakrawala berbeda tentang jabatan, bisnis, harta, maupun pengakuan orang lain.
Mereka justru melihat orang lain sebagai mitra untuk berbagi dari apa yang dimiliki dan rekan lain sebagai teman yang perlu didukung untuk membantu memperoleh apa yang mereka dambakan. Tahun Baru bisa berarti titik penting munculnya kesadaran diri untuk membasmi penyakit penyakit hati (iri, dengki, takabur, dendam, kikir, dsb) dalam diri yang mungkin dalam tahun tahun silam tanpa disadari telah menggerogoti pribadi dan jiwa kita Allahuallam bi shawab. Akhir kata marilah rekan kita renungkan sejenak arti Tahun Baru yang sebenarnya dalam kehidupan kita, marilah dangan pergantian tahun ini kita bisa membuat kompetensi yang baru dan juga moralitas yang baru dalam kejernihan hati, semoga hidup kita lebih bisa berarti untuk orang lain, amin.
Kiranya sekian tulisan ini, kesempuranaan hanyalah milik-Nya dan kekurangan pastilah milik hamba-Nya. "Pengalaman bukanlah apa yang dialami seseorang, melainkan apa yang dilakukan seseorang terhadap apa yang terjadi pada dirinya."
Disarikan dari perjalan seorang pekerja dari seorang staff sampai di level Comercial Manger dari 2001 s/d 2008 akhir, dan sebagian dikutip dari sebuah buku yang sangat bagus menurut saya berjudul " Setengah isi setengah kosong" .
Rekan rekan boleh mempunyai pandangan berbeda dan saya sangat berterimakasih bila rekan rekan mau bertukar pandangan ataupun link dengan blog ini.
Warm regards,
Muklis Purwanto|mumu
Rabu, 31 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)